Jakarta, 14 Agustus 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menginisiasi sebuah gerakan kolaboratif berskala nasional untuk merawat infrastruktur yang sudah ada. Menggandeng ribuan warga, kementerian menggelar Gerakan Irigasi Bersih yang dilaksanakan serentak di 38 lokasi serta program Pengelolaan Sampah Berkelanjutan bersama komunitas binaan di 20 daerah.
Kegiatan ini merupakan bagian dari
rangkaian perayaan menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Kemerdekaan Republik
Indonesia tahun 2025. Tujuannya jelas, yaitu untuk memperpanjang umur layanan
infrastruktur sekaligus mempererat kebersamaan antara masyarakat dan pegawai
Kementerian PU di seluruh Indonesia.
Gerakan Irigasi Bersih menjadi salah satu
sorotan utama, digelar serentak pada 11–15 Agustus 2025. Sedikitnya 3.305
peserta dari berbagai kalangan turun langsung membersihkan sedimen dan sampah
di saluran irigasi primer, sekunder, dan tersier. Aksi ini tidak hanya
bertujuan mencegah pencemaran air dan potensi banjir, tetapi yang terpenting
adalah menjaga kelancaran sistem irigasi agar lahan pertanian masyarakat tetap
produktif.
Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa
merawat infrastruktur yang telah terbangun adalah komitmen utama kementeriannya
untuk memastikan manfaatnya terus dirasakan oleh publik. Menurutnya, irigasi
yang terpelihara adalah kunci ketahanan pangan nasional.
“Fungsi bendung dan saluran irigasi harus
dijaga keberlanjutannya untuk memastikan distribusi air yang efisien dan
merata,” kata Menteri Dody.
Penegasan Menteri Dody menekankan komitmen
Kementerian PU dalam mendukung swasembada pangan nasional. Sebagai wujud nyata,
tahun ini Ditjen Sumber Daya Air menargetkan pembangunan, peningkatan, dan
rehabilitasi jaringan irigasi, serta berbagai program optimalisasi lahan
lainnya. Kegiatan yang melibatkan masyarakat itu juga merupakan wujud komitmen
Kementerian PU mendorong swasembada pangan nasional, sebagaimana tertuang dalam
Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Kementerian PU melalui Ditjen Sumber Daya
Air tahun ini menargetkan pembangunan, peningkatan, dan rehabilitasi jaringan
irigasi seluas 136.000 hektare, optimalisasi lahan 665.485 hektare di 14
provinsi, dukungan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) seluas 18.402 hektare,
serta Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) di 8.000
lokasi. Pada 2026, dukungan
ini dilanjutkan dengan pembangunan jaringan irigasi 4.000 hektare, rehabilitasi
100.000 hektare, dan P3-TGAI di 12.000 lokasi.
Di sisi lain, isu
kebersihan lingkungan juga menjadi prioritas. Melalui kegiatan Pengelolaan
Sampah Berkelanjutan bersama komunitas binaan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu
(TPST) 3R, sebanyak 1.745 peserta di 20 lokasi diajak untuk mengubah kebiasaan
dalam mengelola sampah. Pada kegiatan yang berlangsung pada 8-17 Agustus 2025
ini, masyarakat didorong untuk menerapkan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle).
Harapannya,
pengelolaan sampah dari sumbernya dapat mengurangi timbunan di tempat
pembuangan akhir, meningkatkan kesehatan, dan menciptakan lingkungan yang lebih
bersih dan nyaman.
Melalui rangkaian aksi
di atas, Kementerian PU tidak hanya berusaha terus menghadirkan infrastruktur
yang andal, tetapi juga secara aktif membangun kesadaran kolektif masyarakat
untuk sama-sama menjaga dan merawatnya. Gerakan merawat irigasi dan mengelola
sampah ini menjadi bukti nyata komitmen tersebut dalam menyambut Indonesia yang
bersatu, berdaulat, dan maju.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
Artikel ini juga tayang di VRITIMES