Palembang, 22 Oktober 2025 – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional III Palembang perkuat infrastruktur digital untuk keberlangsungan proses bisnis perkeretaapian dengan didukung jaringan internet yang cepat sehingga memiliki peran vital dalam mendukung digitalisasi di wilayah Sumatera Selatan. Internet dapat menyediakan jaringan fisik (kabel serat optik, nirkabel) yang diperlukan untuk mengirimkan data digital, seperti teks, gambar, dan video. Keberadaan internet adalah salah satu pilar utama di era digital, memungkinkan berbagai aktivitas seperti komunikasi daring, kemudahan layanan pelanggan sehingga menjadi lebih efisien dan menggerakan perekonomian daerah. Ketersediaan jaringan internet yang stabil menjadi fondasi bagi sistem layanan berbasis digital yang digunakan oleh KAI dalam melayani pelanggan maupun menjalankan kegiatan operasional sehari-hari sehingga diperlukan kolaborasi yang baik dengan provider layanan jaringan internet.
Manager Humas Divre III Palembang, Aida Suryanti, menjelaskan bahwa saat ini hampir seluruh aktivitas pelayanan dan operasional KAI telah terintegrasi melalui sistem digital yang membutuhkan koneksi internet yang andal. “Jaringan internet menjadi pondasi dalam sistem bisnis KAI, baik dalam layanan penumpang, angkutan barang, maupun sistem pengendalian perjalanan kereta api,” ujar Aida.
Lebih lanjut, Aida menjelaskan bahwa beberapa layanan KAI berbasis digitalisasi di antaranya:
1. Rail Ticketing System (RTS), yang digunakan untuk mendukung pelayanan penjualan tiket secara online dan terintegrasi di seluruh stasiun. Dengan sistem ini, pelanggan dapat melakukan pembelian, pembatalan, dan perubahan jadwal perjalanan secara real time.
2. Rail Cargo System (RCS), yang mendukung kegiatan operasional dan administrasi angkutan barang. Sistem ini memastikan proses pengiriman barang berjalan cepat, akurat, dan transparan.
3. Train Management System (TMS), sebuah aplikasi yang digunakan di Pusat Pengendalian Operasi Kereta (Pusdalops) Sumatera Selatan untuk memantau perjalanan kereta api secara langsung. Melalui sistem TMS, petugas dapat melihat posisi dan kecepatan kereta api secara real time, sehingga pengawasan dan pengendalian perjalanan kereta menjadi lebih efisien dan aman.
“Dengan adanya sistem TMS, seluruh perjalanan kereta api di wilayah Divre III dapat dipantau secara digital, sehingga jika terjadi gangguan operasional dapat segera diidentifikasi dan ditangani,” tambah Aida.
Selain itu pengerjaan administrasi perkantoran yang mendukung berjalannya tertib administrasi keuangan,data kepegawaian, surat menyurat elektronik dan dokumen perusahaan lainnya telah dibuat dalam satu sistem administrasi perkantoran berbasis digital yang dapat dilakukan secara daring, sehingga lebih memudahkan pengerjaan nya dan tersimpan dalam sistem.
Aida menambahkan, dengan sistem digitalisasi yang handal tidak hanya mendukung sistem bisnis, tetapi juga merupakan bagian dari komitmen KAI dalam memberikan pelayanan prima, cepat, dan berbasis teknologi kepada seluruh pelanggan.
“Di era digital saat ini, konektivitas adalah kunci. KAI terus berkomitmen untuk memanfaatkan teknologi informasi guna meningkatkan efisiensi operasional dan peningkatan kualitas layanan pelanggan,” tutup Aida.
Artikel ini juga tayang di VRITIMES