Warga Sambut Baik Fungsi Dan Peran Bendungan Logung, Panen Meningkat, Banjir Tereduksi

KUDUS, 7 September 2025 – Fungsi dan peran Bendungan Logung di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, disambut dengan sangat baik oleh warga sekitar yang merasakan langsung dampak positifnya. Sejak dirampungkan pada 2018, bendungan ini tidak hanya berfungsi sebagai infrastruktur teknis, tetapi telah menjelma menjadi penggerak utama dalam peningkatan produktivitas pertanian, pengendali banjir, hingga pembuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

Rasa syukur dan manfaat nyata ini paling dirasakan oleh para petani. Ketua
Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A) Kecamatan Jekulo dan Mejobo,
Suwandi, mengungkapkan bagaimana bendungan ini telah mengubah nasib pertanian
di wilayahnya. Menurutnya, suplai air yang kini stabil sepanjang tahun
memungkinkan pola tanam yang jauh lebih produktif.

“Dulu pola tanam di tempat saya acak dan kadang hanya sekali tanam padi
karena kekurangan air. Sekarang setelah bendungan dibangun bisa tanam padi 2-3
kali setahun. Tahun ini bahkan tiga kali masa tanam, dan hasilnya rata-rata 7–8
ton per hektare,” ujar Suwandi.

Selain irigasi, fungsi bendungan sebagai pengendali banjir juga membawa
kelegaan besar bagi warga. Bahrudin, seorang petani dari Desa Delango,
mengenang masa-masa sulit sebelum bendungan beroperasi, di mana banjir sering
kali menghanyutkan hasil panen yang sudah di depan mata.

“Pernah pada saat itu lagi panen-panennya, petani sudah menyabit,
tinggal ditumbuk, eh hujan besar dibawa sama arus. Akhirnya petani kecewa
mengalami kerugian besar saat itu. Tetapi akhir-akhir ini, Alhamdulillah sudah
3 atau 4 tahun ini tidak pernah banjir di desa kami,” kata Bahrudin.

Hal senada disampaikan Purnomo, petani dari Kecamatan Undaan. Ia menuturkan
bagaimana Bendungan Logung berhasil mengubah lahan yang tergenang air menjadi
area produktif. Sebelum ada
bendungan, luas lahan yang bisa digarap hanya sekitar 80–100 hektare karena
sisanya terendam seperti rawa.

“Setelah bendungan dibangun, genangan air berkurang, distribusi air irigasi
stabil, sehingga luas lahan yang bisa ditanami bertambah menjadi lebih dari 600
hektare. Bahkan lahan tidur 800 hektare di Legowo yang sebelumnya tidak bisa
ditanami kini kembali produktif,” ungkap Purnomo.

Pemerintah melalui Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan
komitmen kementeriannya akan selalu memastikan pengelolaan Bendungan Logung
berjalan optimal. Menteri Dody menekankan bahwa bendungan ini dirancang sebagai
infrastruktur multifungsi. Selain untuk irigasi, bendungan ini juga menyediakan
air baku sebesar 200 liter/detik untuk Kota Kudus, mampu mereduksi potensi
banjir hingga 105 m³/detik, berpotensi menghasilkan listrik 0,5 MW, serta
mengembangkan kawasan sekitarnya menjadi destinasi wisata baru.

“Bendungan ini bukan hanya infrastruktur air, tapi juga penggerak ekonomi
dan pengungkit kesejahteraan masyarakat. Yang terpenting adalah bagaimana
manfaatnya benar-benar dirasakan petani sepanjang tahun,” tegas Menteri PU Dody
Hanggodo.

Dari kesaksian para petani hingga data teknis yang ada, jelas terlihat
bahwa warga menyambut baik fungsi dan peran Bendungan Logung yang secara nyata
telah meningkatkan taraf hidup dan memberikan rasa aman bagi masyarakat di
Kabupaten Kudus.

Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak –
Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

#SetahunBerdampak

Artikel ini juga tayang di VRITIMES