Kejar Target Pemulihan Pascabencana di Aceh, Kementerian PU Terus Tangani Ruas Utama agar Bisa Segera Dilalui

Kejar Target Pemulihan Pascabencana di Aceh, Kementerian PU Terus Tangani Ruas Utama agar Bisa Segera Dilalui

Jakarta, 17 Desember 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh terus mempercepat langkah pemulihan konektivitas pascabencana di Provinsi Aceh. Upaya penanganan infrastruktur ini dilakukan secara intensif untuk memastikan ruas-ruas jalan nasional yang terdampak dapat segera kembali dilalui. Langkah ini dilakukan guna memperkuat akses antarwilayah, sekaligus mendukung pergerakan masyarakat serta kelancaran distribusi logistik bantuan ke daerah terdampak.

Menteri PU,
Dody Hanggodo, menegaskan bahwa pemulihan konektivitas menjadi prioritas utama
pascabencana di wilayah Sumatera, khususnya Aceh.

“Kementerian PU
terus berusaha agar akses ini kembali fungsional secepat mungkin. Jalan dan
jembatan merupakan urat nadi pergerakan masyarakat dan distribusi logistik,”
kata Menteri Dody.

Lebih lanjut,
Menteri Dody mengatakan bahwa Kementerian PU secara bertahap terus melakukan
penanganan infrastruktur konektivitas di Aceh dengan terukur dan mengutamakan
keselamatan pengguna jalan. Selain itu, pihaknya juga terus berkoordinasi
dengan pemerintah daerah dan pihak terkait untuk mempercepat pemulihan
aktivitas masyarakat.

Berkat kerja
keras yang dilakukan, ruas Jalan Genting Gerbang–Celala–Batas Aceh Tengah/Nagan
Raya kini kembali terhubung dan sudah dapat dilalui kendaraan roda dua. Adapun
akses dari sisi Nagan Raya masih dalam tahap perbaikan, khususnya pada
penghubung menuju Jembatan Krueng Beutong.

Selain ruas
Genting Gerbang–Celala–Batas Aceh Tengah/Nagan Raya, pemulihan jalan dan
jembatan putus pascabencana Aceh juga menunjukkan perkembangan positif pada
sejumlah ruas jalan nasional lainnya.

Pada jalur
lintas utama, ruas Jalan Kota Banda Aceh–Meureudu kini telah terhubung kembali
untuk memperlancar akses dari wilayah barat menuju pesisir utara Aceh. Kondisi
serupa juga terjadi pada ruas Jalan Meureudu–Batas Pidie Jaya/Bireuen yang
telah berfungsi normal sejak 12 Desember 2025 setelah tim penanganan
merampungkan penimbunan oprit jembatan yang runtuh.

Bergeser ke
wilayah timur Aceh, akses pada ruas Jalan Batas Kota Lhokseumawe/Batas Aceh
Utara–Kota Langsa juga sudah terbuka usai pembersihan sedimen rampung pada 10
Desember 2025. Penanganan terus dilanjutkan pada ruas Jalan Kota Langsa–Kota
Kuala Simpang yang saat ini masih dalam tahap pembersihan sedimen dengan target
penyelesaian 19 Desember 2025.

Adapun ruas
Jalan Kota Kuala Simpang–Batas Provinsi Sumatera Utara juga telah fungsional
dan dapat dilalui oleh semua jenis kendaraan, meski di beberapa titik akses
sinyal masih terbatas dan pembersihan material lumpur serta kayu terus
dilakukan.

Selanjutnya,
ruas Jalan Kota Kutacane–Batas Provinsi Sumatera Utara juga telah kembali dapat
dilalui, sehingga membuka akses penting menuju wilayah selatan Aceh.

Hingga kini,
Kementerian PU terus melanjutkan sejumlah pekerjaan berat yang sudah berjalan (on
going
) di Provinsi Aceh, antara lain pada ruas jalan yang terputus akibat
longsor dan jembatan yang runtuh diterpa banjir. Salah satunya adalah pekerjaan
pada ruas Jalan Kota Bireuen–Batas Bireuen/Aceh Utara yang terputus akibat
runtuhnya Jembatan Krueng Tingkeum/Kuta Blang.

Karena Jembatan
Krueng Tingkeum/Kuta Blang tak dapat dipergunakan, Kementerian PU mengalihkan
arus lalu lintas yang melewati jembatan ini ke jembatan bailey di Awe Geutah yang ditargetkan dapat
dipergunakan (open traffic) mulai 17 Desember 2025. Pemasangan jembatan bailey pada jembatan eksisting ditargetkan
selesai 20 Desember 2025.

Penanganan
darurat menggunakan jembatan bailey juga diterapkan pada ruas Jalan Kota
Bireuen–Batas Bireuen/Bener Meriah, tepatnya di Jembatan Teupin Mane, yang kini
memasuki tahap uji coba. Sedangkan untuk ruas Jalan Batas Bireuen/Bener
Meriah–Batas Bener Meriah/Aceh Tengah yang mengalami kerusakan parah berupa 7
jembatan rusak serta titik longsor, Kementerian PU menargetkan penyelesaian
penanganan pada 30 Desember 2025.

Penanganan juga
dilakukan pada ruas Jalan Blangkejeren–Batas Gayo Lues/Aceh Tenggara yang
terputus akibat amblas dan putusnya badan jalan di beberapa titik. Penimbunan
badan jalan pada ruas ini ditargetkan rampung 28 Desember 2025. Sementara pada
ruas Jalan Batas Gayo Lues/Aceh Tenggara–Kota Kutacane, Kementerian PU masih
memperbaiki dua jembatan yang terputus serta longsor badan jalan, dengan target
fungsional pada 30 Desember 2025.

Selanjutnya,
ruas Jalan Batas Aceh Tengah/Nagan Raya–Lhok Seumot–Jeuram saat ini telah dapat
dilalui oleh kendaraan roda dua setelah dilakukan penimbunan oprit jembatan dan
pemasangan jembatan darurat. Penyelesaian penanganan secara menyeluruh
ditargetkan pada 25 Desember 2025.

Sedangkan pada
ruas Jalan Geumpang–Pameue–Genting Gerbang–Simpang Uning, sebagian segmennya
telah fungsional, meskipun pada segmen lainnya masih dalam proses pengangkutan
jembatan bailey serta penanganan longsoran dan
penimbunan badan jalan. Pada ruas ini perbaikan ditargetkan selesai pada 30
Desember 2025.

Program kerja
ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak – Berdampak” dalam
menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

#SetahunBerdampak

Artikel ini juga tayang di VRITIMES