PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional IV Tanjung
Karang terus memperkuat upaya mitigasi bencana guna menjamin keselamatan
perjalanan kereta api, khususnya dalam menghadapi masa Angkutan Natal dan Tahun
Baru (Nataru). Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah pemasangan
sensor pemantau kondisi alam di sejumlah titik rawan jalur kereta api.
Kepala Divre IV Tanjung Karang, Mohamad Ramdany, menjelaskan
bahwa pihaknya telah memasang empat unit sensor pemantau yang dapat memonitor
kondisi lingkungan secara real time. Sensor-sensor tersebut ditempatkan
di wilayah Sukamenanti, Blambangan Umpu, Kotabumi, dan Sepancar, yang merupakan
daerah dengan tingkat kerawanan tinggi terhadap gangguan alam, khususnya saat
curah hujan meningkat.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional IV Tanjung
Karang terus memperkuat upaya mitigasi bencana guna menjamin keselamatan
perjalanan kereta api, khususnya dalam menghadapi masa Angkutan Natal dan Tahun
Baru (Nataru), Kamis (18/12/2025). Salah satu langkah strategis yang dilakukan
adalah pemasangan sensor pemantau kondisi alam di sejumlah titik rawan jalur
kereta api.
Kepala Divre IV Tanjung Karang, Mohamad Ramdany, menjelaskan
bahwa pihaknya telah memasang empat unit sensor pemantau yang dapat memonitor
kondisi lingkungan secara real time. Sensor-sensor tersebut ditempatkan
di wilayah Sukamenanti, Blambangan Umpu, Kotabumi, dan Sepancar, yang merupakan
daerah dengan tingkat kerawanan tinggi terhadap gangguan alam, khususnya saat
curah hujan meningkat.
“Pemasangan sensor ini merupakan bagian dari komitmen KAI
dalam mengutamakan keselamatan perjalanan kereta api. Melalui pemantauan secara
langsung dan berkelanjutan, kami dapat segera mengetahui kondisi di lapangan
saat terjadi hujan lebat atau potensi gangguan lainnya, sehingga langkah
antisipasi dapat dilakukan lebih cepat,” ujar Ramdany.
Ia menambahkan, data yang diterima dari sensor tersebut
menjadi acuan penting bagi petugas di lapangan dan pusat pengendalian
perjalanan kereta api dalam mengambil keputusan operasional, termasuk
penanganan dini terhadap potensi bencana seperti longsor, banjir, maupun
pergeseran tanah di sekitar jalur rel.
Selain pemasangan sensor, KAI Divre IV Tanjung Karang juga
telah menyiagakan berbagai peralatan dan material darurat di seluruh kantor
resort. Tidak hanya itu, petugas tambahan turut ditempatkan di daerah-daerah
yang masuk dalam kategori perhatian khusus di wilayah operasional Divre IV
Tanjung Karang untuk memastikan respons cepat apabila terjadi kondisi darurat.
“Seluruh langkah ini kami lakukan sebagai bentuk
kesiapsiagaan dan tanggung jawab KAI dalam memberikan pelayanan transportasi
yang aman dan andal kepada masyarakat, khususnya selama periode Angkutan Natal
dan Tahun Baru yang memiliki tingkat mobilitas tinggi,” lanjut Ramdany.
Dengan berbagai upaya mitigasi tersebut, KAI Divre IV
Tanjung Karang optimistis dapat meminimalkan risiko gangguan perjalanan kereta
api serta menjaga keandalan layanan kepada pelanggan.
“Kami berharap Angkutan Natal dan Tahun Baru tahun ini dapat
berjalan dengan aman, lancar, dan selamat, sehingga masyarakat dapat melakukan
perjalanan dengan tenang dan nyaman menggunakan kereta api,” tutup Ramdany.
“Pemasangan sensor ini merupakan bagian dari komitmen KAI
dalam mengutamakan keselamatan perjalanan kereta api. Melalui pemantauan secara
langsung dan berkelanjutan, kami dapat segera mengetahui kondisi di lapangan
saat terjadi hujan lebat atau potensi gangguan lainnya, sehingga langkah
antisipasi dapat dilakukan lebih cepat,” ujar Ramdany.
Ia menambahkan, data yang diterima dari sensor tersebut
menjadi acuan penting bagi petugas di lapangan dan pusat pengendalian
perjalanan kereta api dalam mengambil keputusan operasional, termasuk
penanganan dini terhadap potensi bencana seperti longsor, banjir, maupun
pergeseran tanah di sekitar jalur rel.
Selain pemasangan sensor, KAI Divre IV Tanjung Karang juga
telah menyiagakan berbagai peralatan dan material darurat di seluruh kantor
resort. Tidak hanya itu, petugas tambahan turut ditempatkan di daerah-daerah
yang masuk dalam kategori perhatian khusus di wilayah operasional Divre IV
Tanjung Karang untuk memastikan respons cepat apabila terjadi kondisi darurat.
“Seluruh langkah ini kami lakukan sebagai bentuk
kesiapsiagaan dan tanggung jawab KAI dalam memberikan pelayanan transportasi
yang aman dan andal kepada masyarakat, khususnya selama periode Angkutan Natal
dan Tahun Baru yang memiliki tingkat mobilitas tinggi,” lanjut Ramdany.
Dengan berbagai upaya mitigasi tersebut, KAI Divre IV
Tanjung Karang optimistis dapat meminimalkan risiko gangguan perjalanan kereta
api serta menjaga keandalan layanan kepada pelanggan.
“Kami berharap Angkutan Natal dan Tahun Baru tahun ini dapat
berjalan dengan aman, lancar, dan selamat, sehingga masyarakat dapat melakukan
perjalanan dengan tenang dan nyaman menggunakan kereta api,” tutup Ramdany.
Artikel ini juga tayang di VRITIMES
